Keindahan alam Sumatera Barat terangkum
lengkap di tanah Minangkabau. Dari pantai-pantai yang menawan, bentangan
ngarai serta lembah yang mengagumkan, hiasan kontur alam berupa gunung
serta perbukitan dan tak ketinggalan, keindahan danau-danau yang
memukau. Tidak diragukan lagi, salah satu danau di Sumatera Barat yang
menyimpan panorama alam yang memikat adalah Danau Maninjau.
Danau Maninjau merupakan sebuah danau vulkanik yang berada tepat di
jantung Kabupaten Agam, Sumatera Barat. Terletak di ketinggian kurang
lebih 460 meter diatas permukaan laut, danau ini membentang seluas 100
km persegi dengan kedalaman rata-rata 105 meter. Dengan luasnya
tersebut, Maninjau menjadi danau terluas kesebelas di Indonesia.
Menurut sejarahnya, danau ini terbentuk akibat erupsi vulkanik dari
Gunung Sitinjau yang terjadi kurang lebih 52.000 tahun yang lalu.
Kaldera yang terbentuk sedemikian luas kemudian berkembang menjadi
sebuah danau. Hal ini sama seperti yang terjadi pada Danau Toba di
Sumatera Utara dan Danau Batur di Bali.
Di luar kacamata keilmuan, terdapat sebuah legenda yang berkembang
secara turun temurun di kalangan masyarakat setempat mengenai asal
muasal dari danau ini. Legenda ini dikenal orang sebagai 'Bujang
Sembilan', yang menceritakan kisah 10 bersaudara kakak beradik yang
terdiri dari 9 orang bujang dan seorang gadis.
Alkisah sang gadis menjalin kasih dengan pemuda bernama Sigiran,
tetapi kisah cinta berujung dengan munculnya fitnah dari kesembilan
bujang. Para bujang ini menuduh hubungan yang terjadi antara keduanya
telah melampaui batas norma masyarakat.
Dengan tuduhan yang dilontarkan oleh kesembilan saudaranya, sang
gadis beserta kekasihnya kemudian bersumpah. Keduanya akan melompat ke
kawah Gunung Tinjau (Sitinjau) untuk membuktikan kesucian diri mereka.
Sebelum melompat, mereka berkata dengan lantang, jika mereka bersalah
maka gunung tersebut tidak akan meletus, tetapi jika mereka berdua
tidak bersalah maka gunung tersebut akan meletus. Kisah ini pun berakhir
dengan meletusnya Gunung Sitinjau sehingga membuktikan keduanya tidak
bersalah.
Daya tarik Danau Maninjau terletak pada keindahan panorama alamnya
yang bisa dilihat dari kejauhan. Karenanya, tidak lengkap jika membahas
Danau Maninjau tanpa membahas spot ideal untuk menikmatinya. Terutama
bagi para pecinta fotografi pastinya tidak ingin melewatkan keindahan
tersebut tanpa mengabadikannya.
Spot terbaik untuk mengamati Danau Maninjau adalah dari tengah
kawasan yang disebut kelok 44, yaitu dari sekitar kelok 23 hingga kelok
30. Di sekitar area inilah pemandangan bentangan danau yang dihiasi
hamparan sawah nan subur terlihat sangat indah dan dapat memberikan
ketenangan hati bagi mereka yang menyaksikannya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar